Abraham Samad Mengaku Murid Kesayangan Lopa

Written By Catatan Humla on Sabtu, 03 Desember 2011 | 09.50

foto

Abraham Samad. TEMPO/Aditia Noviansyah

Sabtu, 03 Desember 2011 | 04:49 WIB

TEMPO.CO, Jakarta:Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru terpilih Abraham Samad yakin pemberantasan korupsi di tanah kelahirannya, Makasar, tak akan pudar. Ia mengatakan, sepeninggalannya, akan tumbuh generasi aktivis pemberantasan korupsi disana.

"Setiap zaman melahirkan seseorang, dan seseorang itu lahir di zaman-zaman tertentu. Saya pergi pasti akan ada yang menggantikan," ujarnya kepada Tempo sesaat sesudah terpilih sebagai Ketua KPK, Jumat 2 November 2011.

Abraham dipilih 43 suara dalam voting di komisi hukum DPR. Ia pun terpilih menjadi ketua KPK. Abraham sendiri dikenal sebagai aktivis anti korupsi di Makasar. Ia dikenal sebagai seorang penggagas sekaligus Koordinator ACC (Anti Corruption Committee) di Sulsel. Pria kelahiran Sulawesi Selatan, 27 November 1966 ini juga seorang pengacara di tanah kelahirannya itu.

Ia mengaku, dorongan untuk menjadi pimpinan KPK lahir dari mantan Jaksa Agung Baharuddin Lopa. Ia mengaku dekat dengan pria yang menyeret mantan Presiden Soeharto ke meja hijau ini, meskipun akhirnya gagal. "Sebenarnya cita-cita saya sederhana. Saya ingin membawa cita-cita pemberantasan korupsi Baharuddin Lopa. Saya termasuk muridnya yang paling disayang waktu kuliah," ujarnya.

Tak hanya semangat, Abraham mengatakan akan meniru metode Baharuddin Lopa saat menjadi jaksa agung. ia mengatakan, hal ini pernah disampaikannya pada uji kelayakan dan kepatutan di komisi hukum. "Dia memeriksa kembali semua kasus-kasus yang ditangani kejaksaan agung karena dia tidak percaya. Itu yang mungkin akan saya lakukan. Supaya hasil penyelidikan teman-teman di tingkat bawah itu benar-benar bisa kita pertanggungjawabkan," ujarnya.

FEBRIYAN


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar